PENYAKIT JANTUNG
4:03 PM Edit This 0 Comments »
Jantung adalah sebuah otot
yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial
infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak
mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat
gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh
darah) koroner,
yang membungkus bagian luar jantung.
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah
suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium)
akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung.
Berkurangnya pasokan darah
ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter
blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi
koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung
yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti
berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya,
gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara
betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary
insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama
sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam
beberapa jam saja dan
bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara
permanen. Otot yang
mati ini disebut infark.
Gejala
Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda.
Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas,
rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah
serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas
dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan
terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan
ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan
jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa
sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut.
Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan
rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila
duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak
bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para
yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
- Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu
keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang
tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan
perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika
otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri
atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang
mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali
(suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
- Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan
pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam
rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
- Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak
efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan
berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini
seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya
mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai
bagian dari penuaan.
- Palpitasi (jantung
berdebar-debar)
- Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah
karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan
memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-tanda
Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah
sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong.
Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang
berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis
dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini
begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang
terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa
mengabaikannya.
Tips Mencegah
Penyakit Jantung
Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat
melakukan hal-hal berikut:
·
Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak
atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi
yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang
banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus,
dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak.
Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng
dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga
bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak
mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi
lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung
tetap sehat.
Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena
seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar
terkena penyakit ini.
·
Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera
hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
·
Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup
di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya.
Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol
yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine
akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor
atau di rumah.
·
Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan
penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan
kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
·
Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan
tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati
obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit
jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
·
Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti
berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat
kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan
melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
·
Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap
rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat
menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan
penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu
adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat
diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
·
Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya
pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar
menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah
mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga
agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.
Mengatasi Penyakit Jantung
Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun
pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat
membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat
menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat
menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat
penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari
serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan
jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot
jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung
yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah
serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa
takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya
diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar
pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi
penyumbatan pada pembuluh lainnya.
http://www.ningharmanto.com/2009/09/diabetes-mellitus/
0 comments:
Post a Comment