BAYI BIRU
4:52 PM Edit This 0 Comments »
PATOFISIOLOGI
a. Produksi
bilirubin yang meningkat : peningkatan jumlah sel darah merah, penurunan umur
sel darah merah, peningkatan pemecahan sel darah merah (Inkompatibilitas
golongan darah dan Rh, defek sel darah merah pada defisiensi G6PD atau
sferositosis, polisitemia, sekuester darah, infeksi).
b. Penurunan
konjugasi Bilirubin: prematuritas, ASI , defek kongenital yang jarang.
c. Peningkatan
Reabsorpsi Bilirubin dalam saluran cerna : ASI, asfiksia, pemberian ASI yang
terlambat, obstruksi saluran cerna.
d. Kegagalan
ekskresi cairan empedu : infeksi intrauterin, sepsis, hepatitis, sindrom
kolestatik, atresia biliaris, fibrosis kistik.
GEJALA KLINIS
Kulit, mukosa
dan konjungtiva kuning.
DIAGNOSIS
a. anamnesis :
riwayat ikterus pada anak sebelumnya, riwayat keluarga anemi dan pembesaran
hati dan limpa, riwayat penggunaan obat selama ibu hamil, riwayat infeksi
maternal, riwayat trauma persalinan, asfiksia.
b. Pemeriksaan
fisik :
Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu, dll)
Khusus : Dengan cara menekan kulit ringan dengan memakai jari
tangan dan dilakukan pada pencahayaan yang memadai.
Berdasarkan Kramer dibagi :
Derajat ikterus
|
Daerah ikterus
|
Perkiraan kadar bilirubin
|
I
|
Kepala dan leher
|
5,0 mg%
|
II
|
Sampai badan atas (di atas umbilikus)
|
9,0 mg%
|
III
|
Sampai badan bawah (di bawah umbilikus) hingga tungkai atas (di atas
lutut)
|
11,4 mg/dl
|
IV
|
Sampai lengan, tungkai bawah lutut
|
12,4 mg/dl
|
V
|
Sampai telapak tangan dan kaki
|
16,0 mg/dl
|
c.
Pemeriksaan laboratorium: kadar bilirubin, golongan darah (ABO dan Rhesus)
ibu dan anak, darah rutin, hapusan darah, Coomb tes, kadar enzim G6PD
(pada riwayat keluarga dengan defisiensi enzim G6PD).
d.
Pemeriksaan radiologis : USG abdomen (pada ikterus berkepanjangan)
0 comments:
Post a Comment