SEJARAH ILMU KEDOKTERAN JIWA
6:16 PM Edit This 0 Comments »
Perkembangannya à mengalami pasang surut
Mula2 dianggap gaib,
ajaib à
supranatural, tidak ilmiah
Cara perawatan /
pengobatan gangguan jiwa jaman dahulu :
- Di Peru : tengkorak dilubangi supaya Roh
jahat bisa keluar
- Raja Babilon menderita gangguan jiwa,
dianggap sebagai hukuman kesombongan raja
- Di Mesir Th 1500 SM : penderita ggn jiwa
dirawat di kuil Saturn
460 – 357 di Yunani
Hippocrates :
- Menggambarkan gejala “Melankolia”
- Ayan bukan penyakit keramat, ttp punya
penyebab alamiah seperti penyakit lain
- Perawatan di kuil dg udara segar, air
murni, sinar matahari & musik yang menarik
Saat Romawi jatuh à kedokteran mundur
- Pend ggn jiwa dikurung, dipukuli,
dibiarkan kelaparan
- Dimasukkan tong digulingkan dari atas
bukit
- Diceburkan ke sungai secara mendadak dari
atas jembatan à untuk mengusir roh jahat dari tubuh penderita.
Abad pertengahan di
Arab : lbh manusiawi (terpengaruh Yunani sebelumnya). Tempat pemandian,
diit, obat2an, wangi2an, musik yang halus, dalam suasana santai.
Abad 17 – 18 di
Eropa : ditempatkan di “rumah amal” yang dipakai pula sebagai tempat
pembuangan penjahat.
Pengobatan dg
“pengeluaran darah”, memakai pakaian gila kemudian dicambuk
Abad 18 di Perancis
: Phillipe Pinel (pengawas RS yg dihuni penjahat & ggn jiwa à melepaskan pend ggn jiwa dr belenggu penjahat
Di AS Benyamin Rush,
pengobatan dg “moral treatment”
Clifford Beers,
pengusaha terkenal sembuh dari sakit
jiwa mengarang buku “jiwa yang menemukan jiwanya sendiri”à mulai ada gerakan kesehatan jiwa.
Abad 19 : penyelidikan ttg sebab 2 ggn jiwa &
bentuk2nya secara ilmiah :
Kraepelin : pelopor psikiatri dinamik (gejala2 jiwa
berasal dr penyakit, mis, peny otak, ggn metabolisme, keracunan)
Sigmund Freud : teori libido, struktur kepribadian.
Struktur kepribadian :
- Id
: dorongan instink, ada waktu individu lahir
- Ego :perantara Id & dunia luar, tempat
kesadaran & realita, terbentuk beberapa bulan setelah lahir
Sehat mental: ego
tumbuh terus selama hidup
Tdk sehat mental : ego
terbatas
- Super ego :sensor penentu salah benar,
baik jahat, dihrpkan terbentuk umur 6 th.
Super ego yg sehat : bisa
menyalurkan dorongan instink, tdk melanggar kode lingkungan & super ego.
Eugen Bleuler : studi ttg skizofrenia (isi pikir, jalan
pikir, instink)
Karen Horney : pandangan holistik terhadap manusia.
•
Obat2an
psikotropika diperkenalkan sekitar th
1950. Perhatian terhadap aspek biologi psikiatrik lebih maju, berkembang sampai
sekarang
SEJARAH SINGKAT
USAHA KEDOKTERAN JIWA DI INDONESIA
Sjk dulu tlh dikenal
ggn jiwa, digmbrkan dlm cerita wayang :
- Srikandi Edan à psikotik
- Gatotkaca gandrung à stres percintaan
- Lesmono à retardasi mental
- Dewa Ruci à introspeksi diri
Bagaimana perlakuan
thd pend ggn jiwa di Indonesia?
Di pedesaan : agak toleran
pada tarf tertentu saja, selanjutnya dibiarkan menggelandang, kdng jd lelucon,
dianggap dukun.
Bila berbahaya à dipasung, dirantai di tempatkan sendiri di dlm
rumah / di hutan
Jaman Kolonial, sebelum ada RS Jiwa :
Pend ggn jiwa
ditampung di RSU Sipil / Militer, krn tempat tidak mencukupi à didirikan RS Jiwa di Bogor, Lawang, Magelang,
Sabang (1882 – 1927).
Pem Hindia Belanda
mengenal 4 macam tempat perawatan :
- RS Jiwa
- RS Sementara : tempat penampungan bagi psikotik akut,
bila sembuh dipulangkan, sebagian perlu perawatan lebih lama di RS Jiwa
- Rumah Perawatan : berfungsi sebagai RS sementara ttp
dikepalai oleh seorang perawat dg pengawasan dokter umum
- Koloni : tempat penampungan pasien psikotik yg sudah tenang, bekerja di
ladang pertanian serta tinggal di rumah penduduk (kos) masih dalam
pengawasan.
CARA PENGOBATAN
JAMAN DAHULU DI RS JIWA
Isolasi &
penjagaan, dibungkus disuntik, disuntik obat penenang bila sangat gelisah.
Bila mau, obat oral à terapi mandi disemprot, direndam à jemur panas matahari.
Disamping diberi
kesibukan pekerjaan.
PD II : Jepang masuk,
usaha keswa tidak berkembang, fasilitas banyak rusak.
Th 1947 : RI membentuk
Jawatan Urusan Penyakit Jiwa.
Th 1966 : terbtk UU
Kesehatan No 3 th 1966 tentang Upaya Kesehatan Jiwa dg konsep Ilmu
Kedokteran Jiwa / Psikiatri secara : BIO – MEDIKO – PSIKOSOSIAL à berkembang terus sampai sekarang.
Tahun 1897 – 1966
Keswa diatur dalam UU
Belanda à STBL
1897 no 54
- Pelayanan hanya untuk pasien ggn jiwa
berat / psikotik
- Tindakan kuratif sangat kurang, krn tidak
ada psikotropika
- Tidak dilakukan psikoterapi
- Pelayanan terapeutik sangat terbatas,
hanya diberikan oleh petugas keswa
- Pasien rawat inap sampai akhir hayat
- Perwatan inap berbentuk kustodial,
pasien seperti tahanan yang tertutup & terisoler à koloni orang sakit jiwa
- Pelayanan keswa : klinis individual, hanya
menangani pasien & gejala klinisnya saja
- Pelayanan keswa intramural : hanya
di dalam RS saja
Tahun. 1966
Keswa diatur dalam UU
no 3 th 1966
- Pelayanan untuk pasien ggn jiwa ringan
sampai berat
- Kuratif mulai dirasa cukup :
- Mulai banyak psikotropika
- Mulai diberikan psikoterapi
- Diberikan terapi rehabilitasi,
yaitu : okupasi terapi (terapi kerja) à menjahit, pertukangan, las, pertanian, ADL (Activity of Daily Living), rekreasi,
olah raga
- Pelayanan bersifat komprehensif
- Promosi – prevensi
- Kurasi
- Rehabilitasi
PERKEMBANGAN UPAYA
PELAYANAN KESWA DI INDONESIA
Bermula dari pelayanan
pasien ggn jiwa berat (psikosis) di dlm RSJ bersifat terbatas :
- Kuratif
- Rawat inap di RS
- Tertutup, isolatif
Berubah menjadi :
- Perawatan medis sosial
- Terbuka
- Intra & ekstra RS
- Tidak terbatas psikosis saja
- Menyeluruh : kuratif, preventif,
rehabilitatif
- Pelayanan rawat inap diperpendek &
rawat jalan diperpanjang
- Pelayanan bersifat Mediko psikososial
- Pelayanan menerapkan ilmu
medis-psikologis & sosial
- Digunakan dlm menegakkan
diagnosis, terapi & perawtn
- Pasien rawat inap bila sudah
tenang tidak diisolasi, ttp diajak
bersosialisasi
- Pelayanan Keswa Kemasyarakatan (Community
Mental Health) à juga ditujukan untuk masyarakat
- Pelayanan Keswa dijalankan intra &
ekstramural (di dlm & di luar RS)
- RS Jiwa dibangun di tengah pemukiman
- Pelayanan diberikan secara paripurna
Pelayanan yang lengkap dengan
jenjang pelayanannya :
- Pelayanan Keswa bersumber
daya masyarakat à pelayanan
kesehatan non Formal
Mis : posyandu,
karang taruna, PMR, pramuka, PKK, LKMD,
UKS, dll
- Pelayanan kesehatan
integratif
Pelaksana :
dokter umum yang terlatih
Fasilitas :
puskesmas, RSU tipe C & D
- Pelayanan Keswa
Spesialistik
Pelaksana :
psikiater (dokter spesialis jiwa)
Fasilitas RS
Jiwa, RSKO, RSU tipe A & B
BENTUK-BENTUK
PENGEMBANGAN KESWA
Tahun 1966
Awal Repelita I
dibentuk Direktorat Kesehatan Jiwa di Depkes yang bertugas membina Upaya Keswa
Indonesia
Pelayanan lebih
lengkap & menjangkau seluruh lapisan masyarakat, jumlah RSJ berkembang
Pelayanan Keswa mulai
berkembang ke RSU tipe C & D, puskesmas
Program Keswa :
Motto : Tri Upaya
Bina Jiwa
- Promosi & prevensi
- Kurasi
- Rehabilitasi
Promosi – prevensi
Tujuan : meningkatkan taraf
keswa & mencegah terjadinya ggn
jiwa
Kegiatan : penyuluhan, pembinaan
hidup sehat à lebih produktif & harmonis
Kurasi
Tujuan : merawat & mengobati
pasien ggn jiwa agar sembuh &
pulih kesehatannya
Kegiatan : terapi fisik,
psikologis & sosial
Rehabilitasi
Tujuan : memulihkan kemampuan
fungsional seseorang menjadi
seoptimal mungkin, sehg bisa hidup produktif &
kembali ke masyarakat.
Kegiatan : medis, edukasi,
vokasional & sosial.
Bentuknya :
- Peningkatan pelayanan Keswa
Pembinaan Keswamas
- Peningkatan pelayanan Keswa
Fokus : klinis individual
Kegiatan : - kuratif
- rehabilitatif
- Pembinaan Keswamas
Fokus : masyarakat
Kegiatan : - promosi
-
prevensi
Tahun 1985
Masalah Keswa tidak
cukup ditangani oleh Depkes saja, hrs lintas sektoral, khususnya untuk KesWaMas
(Kesehatan Jiwa Masyarakat), krn adanya problem sosial kemasyarakatan.
Dibentuk organisasi à BPKJM (Badan Pembina Kesehatan Jiwa
Masyarakat).
Tahun 2000
Paradigma baru : Menuju
Indonesia Sehat th 2010 melalui Upaya Kesehatan Jiwa Paripurna.
Dasar : UU No 22 th
1999 tentang Pemerintah Daerah
PP No 25 th 2000 ttg Kewenangan Pemerintah & Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom
BPKJM berubah TPKJM (Tim
Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat)
Peran serta Daerah
lebih ditingkatkan.
Pelayanan diperluas
kemasyarakat melalui :
- Primary Health Care (Perawatan Kesehatan
dasar)
- Peran serta masyarakat ditingkatkan
- Kerja sama lintas sektor & lintas
program
Stuktur TPKJM :
- Pusat : Tim Pembina Kesehatan Jiwa
Masyarakat
- Propinsi : Tim Penagarah Keswa Masyarakat
Membantu Gubernur merumuskan Kebijakan
KesWaMas Propinsi
- Kabupaten / Kota :
Membantu Bupati / walikota merumuskan
Kebijakan
KesWaMas Kabupaten / Kota.
ELEKTIK HOLISTIK
Kunci terpenting dlm
pelayanan keswa adalah pendekatan elektik holistik : melihat manusia
secara menyeluruh (holistik) dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis &
sosial.
Kegiatan Pelayanan
Keswa yg mencerminkan elektik holistik:
- Hubungan dokter / perawat dengan pasien
memperhatikan fisik, mental & sosiokultural
- Mencari etiologi : multi kausal (banyak
faktor penyebab)
- Pemeriksaan pasien : meliputi fisik, psikis,
& sosiokultural
- Diagnosis : diagnosis multiaksial (5
aksis)
- Terapi & perawatan
- Rehabilitasi medik :
- untuk fisik : edukasional
& vokasional
- untuk psikis : sosialisasi
0 comments:
Post a Comment