KMS
5:59 AM Edit This 0 Comments »
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
BIDANG STUDI : ILMU KEPERAWATAN
MATA AJARAN : KEPERAWATAN ANAK
POKOK BAHASAN : KMS
SUB POKOK
BAHASAN : CARA PEMBERIAN KMS
SEMESTER : V
WAKTU : 2 X 45 MENIT
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah pembelajaran
selama 2 x 45 menit mahasiswa dapat melakukan pengisian KMS.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, manfaat, dan
fungsi KMS.
- Mahasiswa dapat memahami cara pengisian KMS, setelah
dosen mendomonstrasikan didepan kelas.
- Mahasiswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang
ada setelah guru mendonstrasikan cara pengisian KMS.
MATERI PELAJARAN
1.
Pengertian KMS
2.
Manfaat KMS
3.
Fungsi KMS
4.
Penafsiran Grafik
Pertumbuhan
5.
Cara memantau
pertumbuhan dan perkembangan pada balita
6.
Langkah – langkah
pengisian KMS
7.
Pesan – pesan
penyuluhan
KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
NO
|
KEGIATAN GURU
|
KEGIATAN SISWA
|
WAKTU
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Memberikan
salam, perkenalan dan membuka praktikum
Mengadakan pre
test dengan memberikan pertanyaan dengan materi yang akan disampaikan
Menjelaskan
materi
Demonstrasi
pengisian KMS
Memberi
kesempatan untuk mencoba pengisian KMS dengan memberikan kasus
Membahas kasus
yang telah diberikan
Menyimpulkan
materi dan menutup kegiatan belajar mengajar
|
Menjawab salam
Menulis dan
mengerjakan atas pertanyaan pretest
Mendengarkan
apa yang disampaikan
Mendengarkan
apa yang di sampaikan
Mengisi KMS
Mahasiswa
menyimak
Mahasiswa menyimak
Menanyakan
materi yang belum di mengerti
|
5 menit
10 menit
15 menit
25 menit
10 menit
15 menit
10 menit
|
MEDIA DAN SUMBER
BELAJAR
- Media
-
KMS
-
PULPEN
-
PENGGARIS
I.
EVALUASI
a.
Formatif
·
Presensi mahasiswa 100 %
·
Keaktifan mahasiswa
·
Kediplisinan
b.
Sumartif
·
Memberikan pertanyaan
·
Pre-test
- Sumber bahan
Modul
praktikum keperawatan anak stikes surya global
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, EGC 1997
EVALUASI
Mahasiswa
mampu menjelaskan tentang imunisasi
dan cara Pemberiannya.
LAMPIRAN 1
SOAL-SOAL PRE-TEST
1. Sebutkan
manfaat dari KMS?
Jawaban :
·
Sebagai
media untuk mencatat dan memantau
riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan,
pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A,
kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
·
Sebagai media edukasi bagi orang tua
balita tentang kesehatan anak
·
Sebagai sarana komunikasi yang dapat
digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi.
2. Apa
pengertian dari KMS ?
Jawaban :
Kartu Menuju Sehat
untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat
digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
3. Kapan
balita dikatakan naik berat badannya?
Jawaban :
Balita Naik berat badannya
bila :
·
Garis pertumbuhan-nya naik mengikuti salah satu
pita warna, atau
·
Garis pertumbuhan-nya naik pindah ke pita warna di atasnya
4. Apa
arti bila berat badan balita dibawah garis merah ?
Jawaban :
Berat badan balita
di bawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami ganguan pertumbuhan
dan perlu diperhatikan khusus, sehingga harus langsung di rujuk ke puskesmas.
5. Kapan
balita dikatakana sehat ?
Jawaban :
Balita sehat jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna selanjutnya.
MATERI
PELAJARAN
1.
Pengertian KMS
Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah
alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan
dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap
kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan
dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu
dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan
atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.
KMS-Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang
bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau
memulihkan kesehatannya.
KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan,
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A,
kondisi kesehatan anak, pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke
Puskesmas/RS.
KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan
dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.
KMS adalah kartu yang memuat grafik
pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat
dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak
lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “ rapor “
kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita (
Depkes RI, 1996 ).
Di Indonesia dan negara - negara lain,
pemantauan berat badan balita dilakukan dengan timbangan bersahaja (
dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu yang disebut “Kartu
Menuju Sehat “ (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat badan anak yang
dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil pengukuran
periodik yang dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya jumlah anak
balita yang menderita hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat
segera terlihat dalam jangka waktu periodik ( bulan ) dan dapat segera
diteliti lebih jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan untuk diambil tindakan
penanggulangannya secepat mungkin. Kondisi kesehatan masyarakat secara
umum dapat dipantau melalui KMS, yang pertimbangannya dilakukan di
Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ), (Sediaoetama, 1999 ).
Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu
Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu untuk memantau pertumbuhan anak
secara perorangan. Pengertian tentang “ Penilaian status Gizi ” dan “
Pemantauan pertumbuhan ” sering dianggap sama sehingga
mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat
pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan
anak, dengan pesan “ Anak sehat tambah umur tambah berat” ( Soekirman,
2000 ).
2.
Manfaat KMS
·
Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan
balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
·
Sebagai media edukasi bagi orang tua
balita tentang kesehatan anak
·
Sebagai sarana komunikasi yang dapat
digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi.
KMS - Balita dapat berguna, apabila
memperhatikan hal-hal sbb :
·
Penimbangan dan
deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan
·
Semua kolom isian
diiisi dengan benar
·
Semua keadaan
kesehatan dan gizi anak dicatat
·
Orang tua selalu
memperhatikan catatan dalam KMS-Balita
·
Kader dan petugas
kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan
·
Setiap ada gangguan
pertumbuhan anak, dicari penyebabnya dan
dilakukan tindakan yang sesuai.
·
Penyuluhan gizi dalam
bentuk konseling dilakukan setiap kali anak selesai ditimbang dan hasil
penimbangannya dicatat dalam KMS
·
KMS - Balita disimpan
oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap mengunjungi posyandu atau fasilitas
pelayanan kesehatan, termasuk bidan/dokter.
3.
Fungsi KMS
1.
Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita secara
lengkap.
2.
Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan balita
3. Sebagai
sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4.
Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
( Depkes RI, 1996 )
Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk
memantau pertumbuhan bukan untuk penilaian status gizi. Artinya penting untuk
memantau apakah berat badan anak naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah
status gizinya kurang atau baik, ( Soekirman, 2000 ).
4.
Penafsiran Grafik
Pertumbuhan
Grafik pertumbuhan KMS dibuat
berdasarkan baku WHO – NCHS yang disesuaikan dengan situasi Indonesia. Gambar
grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan golongan umur balita.
Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala berat dalam kg dan garis datar
skala umur menurut bulan. Blok 1 untuk bayi
berumur 0 – 12 bulan, blok 2 untuk
anak golongan umur 13 – 24 bulan, blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36
bulan. Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36 bulan
terdapat pada halaman dalam KMS. Sedangkan untuk anak umur 37 – 60 bulan
terdapat pada halaman berikutnya yang dibagi menjadi 2 blok yaitu blok ke 4
untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak golongan yang umur 49 –
60 bulan. Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah (agak
melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar pembuatannya
sebagai berikut :
a.
Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka angka yang
dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
b.
Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing -
masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO – NCHS.
c.
Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing – masing dengan
batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
d.
Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas atas
95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.
e.
Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5 % dari
baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah mempunyai kelebihan berat
badan.
5.
Cara memantau
pertumbuhan dan perkembangan pada balita
Pertumbuhan
balita dapat diketahui apabila setiap
bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara
titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil
penimbangan bulan ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut
membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan
selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
Balita Naik berat badannya
bila :
·
Garis pertumbuhan-nya naik mengikuti salah satu
pita warna, atau
·
Garis pertumbuhan-nya naik pindah ke pita warna di atasnya
Balita Tidak naik berat
badannya bila :
·
Garis pertumbuhan-nya turun, atau
·
Garis pertumbuhan-nya mendatar, atau
·
Garis pertumbuhan-nya naik, tetapi pindah ke
pita warna di bawahnya.
1.
Berat badan balita di bawah garis merah artinya
pertumbuhan balita mengalami ganguan pertumbuhan dan perlu diperhatikan khusus,
sehingga harus langsung di rujuk ke puskesmas.
2.
Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T) artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung di
rujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
Balita tumbuh baik bila :
1.
Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Balita sehat jika
1.
Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna selanjutnya.
Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran
tindak lanjut
a.
Interpretasi pada sekali penimbangan
Laku berat
Badan
|
Interpretasi
|
Tindak
lanjut
|
Di bawah
garis merah
|
Anak kurang gizi
tingkat sedang atau
berat badan atau
disebut kurang
energi dan protein
nyata ( KEP
nyata )
|
Perlu pemberian makanan
tambahan ( PMT ) yang
diselenggarakan oleh orang
tua / petugas kesehatan
- Perlu penyuluhan gizi
seimbang
- Perlu dirujuk untuk
pemeriksanan
kesehatan
|
Pada daerah
dua pita
warna kuning
( di atas garis
Merah)
|
Harus hati – hari dan
waspada karena
keadaan gizi anak
sudah kurang
meskipun tingkat
ringan atau disebut
KEP tingkat
ringan
|
Ibu dianjurkan untuk
memberikan PMT pada
anak balitanya di rumah
- Perlu penyuluhan gizi
seimbang
|
Dua pita
warna hijau
muda dan
pita warna
hijau tua ( di
atas pita
kuning )
|
Anak mempunyai
beraat badan cukup
attau disebut gizi
baik
|
Beri dukungan pada ibu
untuk tetap memperhatikan
dan mempertahankan status
gizi anak
- Beri penyuluhan gizi
seimbang
|
Dua pita
warna hijau
muda, dua
pita warna
kuning (
paling atas ).
Dsb.
|
Anak telah
mempunyai berat
badan yang lebih,
semakin ke atas
kelebihan berat
badannya semakin
banyak
|
Konsultasi ke dokter
- Penyuluhan gizi seimbang
- Konsultasi ke klinik gizi /
pojok gizi di
puskesmas
|
b.
Interpretasi dua kali perimbangan atau
lebih
Laku berat
Badan
|
Interpretasi
|
Tindak
lanjut
|
Di bawah
garis merah
|
Anak kurang gizi
tingkat sedang atau
berat badan atau
disebut kurang
energi dan protein
nyata ( KEP
nyata )
|
Perlu pemberian makanan
tambahan ( PMT ) yang
diselenggarakan oleh orang
tua / petugas kesehatan
- Perlu penyuluhan gizi
seimbang
- Perlu dirujuk untuk
pemeriksanan
kesehatan
|
Pada daerah
dua pita
warna kuning
( di atas garis
Merah)
|
Harus hati – hari dan
waspada karena
keadaan gizi anak
sudah kurang
meskipun tingkat
ringan atau disebut
KEP tingkat
ringan
|
Ibu dianjurkan untuk
memberikan PMT pada
anak balitanya di rumah
- Perlu penyuluhan gizi
seimbang
|
Dua pita
warna hijau
muda dan
pita warna
hijau tua ( di
atas pita
kuning )
|
Anak mempunyai
beraat badan cukup
attau disebut gizi
baik
|
Beri dukungan pada ibu
untuk tetap memperhatikan
dan mempertahankan status
gizi anak
- Beri penyuluhan gizi
Seimbang
|
Dua pita
warna hijau
muda, dua
pita warna
kuning (
paling atas ).
Dsb.
|
Anak telah
mempunyai berat
badan yang lebih,
semakin ke atas
kelebihan berat
badannya semakin
banyak
|
Konsultasi ke dokter
- Penyuluhan gizi seimbang
- Konsultasi ke klinik gizi /
pojok gizi di
puskesmas
|
Keterangan :
*) Interpretasi tersebut hanya berlaku
bagi balitaa yang mempunyai
berat badan normal dan kurang. Bila balita
yang sudah kelebihan
berat badan sebaiknya secara khusus
dikonsultasikan ke dokter.
6.
Langkah – langkah
pengisian KMS
Selain
terdapat grafik pertumbuhan dan pesan-pesan penyuluhan, dalam KMS balita
terdapat juga kolom-kolom yang harus diisi yaitu tentang identitas anak,
imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, kondisi infeksi/infestasi
cacing/ISPA/Anemia/TBC paru/penyakit lain, pemberian ASI-eksklusif, MP-ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas.
Agar
KMS -Balita dapat dipakai untuk melakukan tindak lanjut pelayanan kesehatan dan
gizi secara tepat, maka KMS harus diisi secara benar dengan
mempertimbangkan beberapa masalah yang sering timbul, yaitu :
1.
Ketidak-akuratan pencatatan umur anak
2.
Kesulitan memperoleh informasi tanggal/bulan lahir
3.
Kesalahan menimbang
4.
Kesalahan penempatan titik berat badan pada grafik
5.
Kesulitan memahami arti pita warna pertumbuhan
6.
Kesulitan menginterpretasikan grafik pertumbuhan anak
7.
Kesulitan melakukan tindakan yang efektif
Adapun pengisian KMS yaitu:
A.
PADA PENIMBANGAN PERTAMA
Pada penimbangan
pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom pada KMS yang berkaitan dengan
identitas anak dan orang tua diisi lebih dahulu, sesuai dengan Langkah pertama,
Langkah kedua, dan Langkah ketiga.
Langkah
pertama :Mengisi
nama anak dan nomor pendaftaran
Pada halaman
muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran sesuai dengan nomor registrasi
yang ada di posyandu.
Langkah
kedua: Mengisi
kolom identitas yang tersedia pada halaman dalam KMS-Balita
1.
Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat
dimana anak didaftar
2.
Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal,
bulan dan tahun anak didaftar pertama kali.
3.
Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama
seperti halaman depan KMS
4.
Kolom "Laki-laki" diisi tanda Ö
apabila anak tersebut laki-laki dan demikian pula bila perempuan.
5.
Kolom "anak yang ke" diisi nomor urut
kelahiran anak dalam keluarga (termasuk anak yang meninggal).
6.
Kolom “Tanggal lahir” diisi bulan dan tahun lahir anak.
*)
7.
Kolom "Berat Badan Lahir" diisi angka hasil
penimbangan berat badan anak saat dilahirkan, dalam satuan gram. "Berat
Badan Lahir" ini kemudian dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan
"0".
8.
Kolom "Nama ayah" dan "Nama Ibu"
beserta pekerjaannya diisi nama dan pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
9.
Kolom "alamat" diisi alamat anak menetap.
CATATAN *)
·
Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak
dari kartu tersebut
·
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu
ingat, catat tanggal lahir anak sesuai jawaban ibu
·
Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan
bulan nasional / masehi-nya dan catat.
·
Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk
mengingat umur anak (dalam bulan), kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan
catat.
Langkah ketiga
: Mengisi kolom bulan lahir
Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak pada kolom 0, kemudian isilah
semua kolom bulan secara berurutan
Misalnya :
Bulan lahir anak Agustus 2000, maka cantumkan bulan Agustus 2000 di kolom tersebut.
Kemudian isi semua kolom bulan September 2000, Oktober 2000, dan seterusnya.
Langkah
keempat : Meletakkan titik berat badan
pada grafik KMS-Balita
Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya
pada titik temu garis tegak (sesuai dengan
bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan).
Contoh :
Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat
badannya 7,5 kg. Karena baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik
berat badan dan tidak bisa dibuat garis.
Langkah kelima: Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan
keadaan lainnya.
Catat juga semua kejadian
yang dialami anak yang dapat mem-pengaruhi kesehatannya, pada garis tegak
(lihat contoh), sesuai bulan bersangkutan.
Misalnya :
·
Anak tidak mau makan
·
Anak sakit panas
·
Anak diare
·
Anak diberi nasi tim
·
Ibu meninggal
·
Ayah di-PHK
Anak dikirim ke
Puskesmas
Langkah keenam : Mengisi kolom pemberian imunisasi
Kolom ini diisi
langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah imunisasi diberikan
Langkah
ketujuh : Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
Kolom ini
digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal pemberian kapsul vitamin A yang
diberikan kepada bayi 6-11 bulan (warna biru) dan anak 12-59 bulan (warna
merah) pada setiap bulan Februari dan Agustus.
Langkah
kedelapan : Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif
·
Kolom-kolom ini terdapat di bawah kolom-kolom nama bulan 0,1,2,3,4.
·
Apabila bayi mendapat ASI saja sampai usia 3
bulan, maka kolom 0, 1, 2 dan 3 diisi E0, E1, E2 dan E3. Sedangkan kolom 4
diisi dengan tanda kurang (-), karena anak sudah mulai diberi makan bubur tim
lumat.
B.
PADA PENIMBANGAN KEDUA DAN SETERUSNYA
Lakukan langkah keempat
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan
titik berat badan bulan ini dengan bulan
lalu dalam bentuk garis lurus.
Jika jarak antara penimbangan bulan ini
dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan, maka titik berat badan bulan
ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan sebelumnya.
Lakukan langkah kelima
Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai bulan
bersangkutan.
- Apabila anak mendapat imunisasi, lakukan langkah keenam.
- Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (Februari atau Agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A, lakukan langkah ketujuh.
- Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan, lakukan langkah kedelapan.
7.
Pesan – pesan
penyuluhan
1) Pedoman Pemberian Makanan Yang Sehat
a. Sampai umur 4 bulan, bayi dijamin tetap sehat apabila
mendapat ASI
saja, tanpa perlu ditambah makanan dan minuman lain (ASI
Eksklusif).
b. Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai bayi berumur 24
bulan ( 2
tahun) untuk membantu tumbuh kembang, memelihara dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi serta
menjalin kasih
sayang ibu dan bayi.
c. Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja tidak memenuhi
kebutuhan
gizi bayi, sehingga perlu mendapat makanan pendamping (
MP – ASI )
d. MP – ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan
pertumbuhan umur,
pertumbuhan dan perkembangan bayi :
-
Umur 4 – 6
tahun : Selain ASI bayi perlu mulai diberikan
makanan lumat
-
Umur 6 – 12
bulan : Selain ASI bayi mulai diberikan
makanan lembek
-
Umut 12 – 24
bulan : Selain ASI bayi mulai dapat diberikan
makanan keluarga (makanan orang
dewasa)
2). Pedoman Perkembangan Balita Sehat
Sejak tahun 1995 KMS
disempurnakan dan dilengkapi contoh – contoh pesan tentang perkembangan balitaaa
berbentuk 8 gambar yang meliputi kemampuan perkembangan balita umur :
a. 3 – 6 bulan : Mengangkat
kepala dengan tegak pada posisi
telungkup
b. 9 – 12 bulan : Berjalan
dengan berpegangan
c. 12 – 18 bulan : Minum
sendiri dari gelas tanpa tumpah
d. 18 – 24 bulan : Mencoret –
coret dengan alat tulis
e. 2 – 3 tahun : Berdiri
dengan satu kaki tanpa berpegangan dan melepas pakaian sendiri
f. 3 – 4 tahun : Mengenal dan
menyebutkan paling sedikit 1 warna
g. 4 – 5 tahun : Mencuci dan
mengeringkan tangan tanpa bantuan
Untuk memudahkan pelaksanaan pemantauan
perkembangan balita,
jadual kegaitan pemantauan perkembangan di
Posyandu adalah sebagai
berikut :
a. Pada bayi umur 0 – 11 bulan
Pemantauan perkembangan pada
bayi dilakukan minimal 4 ( empat )
kali yaitu :
1. Bayi baru lahir, pemantauan
perkembangan dintegrasikan dengan
kunjungan neonatal.
2. Bayi umur kurang dari 3
bulan, pemantauan perkembangan
dilakukan pada saat bayi
berumut 3 bulan.
3. Bayi umur 3 – 6 bulan,
pemantauan perkembangan dilakukan pada
saat bayi berumur 6 bulan
4. Bayi umur 6 – 9 bulan,
pemantauan perkembangan dilakukan pada
saat bayi berumur 9 bulan
5. Bayi umur 9 – 12 bulan,
pemantauan perkembangaan dilakukan
pada saat bayi berumur 12
bulan.
b. Pada anak balita 12 – 5 tahun
Pemantauan perkembangan dilakukan pada umur 12
bulan, 18 bulan, 24 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54
bulan, dan 60 bulan. Pemantauan perkembangan di
Posyandu dilakukan di meja 4, sebelum kader memberikan penyuluhan.
1. Bila pada umurnya anak belum mencapai
kemampuan seperti pada gambar, pada kolom umur ditulis Stimulasi, yang berarti
anak perlu distimulasi. Kader memberi nasehat cara stimulasi kepada ibu, sehingga
ibu dapat melatih kemampuannya yang belum bisa dicapai di rumah. 2. Bila anak
sudah melewati batas umur namun ia belum mampu mencapai kemampuan seperti pada
gambar, berarti anak mengalami keterlambatan perkembangan. Tuliskan pada kolom umur
dirujuk yang berarti anak perlu dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan
agar keterlambatan perkembangan dapatdiatasi.
2. Bila kemampuan anak sesuai dengan gambar,
berarti kemampuan anak sesuai dengan umurnya. Kader memberitahu agar ibu selalu
memberi perhatian dan kasih sayang kepada anak.
0 comments:
Post a Comment