Gaya hidup modern
9:10 PM Edit This 0 Comments »Menyampaikan informasi
Informasi sebuah bacaan dapat ditemukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan, yaitu apa yang disajikan, siapa yang dibicarakan (diberitakan), kapan peristiwa terjadi, di mana peristiwa terjadi, dan bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut lebih dikenal dengan rumusan 5W + 1H (what, who, when, where, why, how).
Untuk mendapat informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya dengan membaca. Dalam menyampaikan informasi perlu suatu keterampilan, sehingga kita perlu belajar untuk menyampaikan informasi tersebut. Selain itu kita perlu membaca. Dengan membaca banyak buku, berarti kita akan mendapatkan banyak informasi dari buku tersebut.
Dalam memberika tanggapan atau dukungan, kita perlu mengetahui secar keseluruhan suatu informasi tersebut, kemudian mencatat pokok-pokok informasi yang telah didapat tersebut.
Konjungsi antarkalimat
Kanjungsi antarkalimat berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat. Konjungsi antarkalimat selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertama ditulis dengan huruf kapital. Contohnya:
Biarpun demikian, sekalipun demikian, sungguhpun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu)
Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya (menyatakan kelanjutan dari peristiwa pada kalimat sebelumnya)
Tambahan pula, lagi pula, selain itu (menyatakan adanya hal lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya)
Sebaliknya (menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya)
Sesungguhnya, bahwasanya (menyatakan keadaan yang sebenarnya)
Malahan, bahkan (menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya)
Akan tetapi, namun (menyatakan pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya)
Kecuali itu (menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya)
Dengan demikian (menyatakan konsekuensi)
Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat)
Sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya)
Menulis rangkuman pendapat
Dari penyampaian sebuah informasi yang telah kita dengarkan atau teks yang telah kit abaca, hendaknya kita bis amenyampaikan ringkasan isi informasi tersbut. Kita dilatih untuk mendengarkan informasi kemudian dapat menentukan pokok-pokok pikiran yang telah disampaikan oleh pembicara.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat mendengarkan dan mencatat pokok-pokok uraian yang telah disampaikan teman.
1. Memusatkan perhatian pada uraian yang disampaikan.
2. Mengikuti seluruh uraian yang disampaikan.
3. Mencari hal-hal apa yang disampaikan berulang-ulang, mendapatkan penekanan pengucapan, atau disrtai dengan gerak anggota badan yang meyakinkan.
4. Mencoba menghubungkan antara bagian satu dengan yang lain.
5. Mencatat pokok-pokok uraian itu langsung ketika mendengarkan.
6. Bertanya dan meminta untuk diulangi hl-hal yang belum dipahami.
Membaca naskah sastra melayu klasik
Karya sastra melayu klasik termasuk kesastraan rakyat. Karya sastra melayu klasik tidak bertarikh dan anonym. Karya ini tertulis dengan huruf arab. Hasil sastra melayu yang dianggap tertua sangat kental dengan pengaruh islam, misalnya hikayat seri rama yang salah satu versinya menceritakan tentang nabi adam. Semua hasil sastra zaman peralihan berjudul hikyat. Hikayat itu sendiri berasal dari bahasa arab yang berarti cerita sastra.
Banyak nilai kehidupan dan pesan moral yang terkandung di dalam karya sastra melayu klasik. Nilai-nilai tersebut tidak selalu mudah ditemukan karena tidak dikemukakan secara eksplisit atau terlihat dalam deretan kata atau kalimat. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman yang cukup tinggi agar dapat menemukan dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra melayu klisik.
Naskah melayu klasik ada yang lisan dan ada yang tertulis. Yang lisan berupa dongeng, terdiri dari fable, legenda, mite, parable. Sastra melayu kalsik yang tertulis menggujakan gaya dan ragam bahasa yang sekarang terasa sangat kuno. Sastra melayu klasik banyak menampilkan bahasa klise yang kurang efektif.
Sastra melayu klasik berbentuk prosa, terdiri dari dongeng, cerita rakyat, cerita pelipur lara, cerita jenaka, hikayat, sejarah melayu, peribahasa, dan pepatah petitih. Sedangkan yang berbentuk puisi, terdiri dari pantun, syair, seloka, talibun, gurindam, karmina (pantun kilat).
Setiap cerita memiliki unsure intrinsic yaitu unsure-unsr pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita seperti, tema, penkohan, alur, latar, dan amanat.
a. Tema merupakan pokok permasalahan yang menjadi inti atau dasar sebuah cerita. Pada umu, tema berita itu tersirat dalam cerita. Untuk menemukan tema, kita harus membaca karya sastra tersebut sampai selesai.
b. Penokohan merupakan pelukisan sikap, tingkah laku, perangai atau watak tokoh. Penokohan dapat diutarakan penulis langsung melalui dialog atau penggambaran langsung dari diri pelaku.
c. Latar meliputi waktu, tempat, suasana, dan peristiwa yang dialami oleh pelaku dalam cerita, yaitu kapan, di mana, dan dalam suasana apa. Misalnya suasana sedih, gembira, dan bahagia.
d. Alur adalah rangkaian peristiwa yang berkaitan satu dengan lainnya. Peristiwa itu dapat kita bagi menjadi tahapan berikut:
Penampilan tokoh.
Timbul masalah.
Puncak masalah.
Masalah teratasi.
Penyelesaian.
e. Amanat adalah pesan yang akan disampaikan penulis kepada pembaca melalui ceritanya itu.
0 comments:
Post a Comment