PREVENSI TERSIER

4:51 PM Edit This 0 Comments »


Orang yang mengalami  gangguan,apalagi gangguan itu sampai pada tergangguannya kemampuan fungsional seseorang,maka diperlukan prevensi untuk: (1) mempertahankan yang masih tersisa,(2) mencegah agar gangguannya tidak terus berlangsung,dan (3) dia segera pulih dan fungsi sebagaimana mestinya. Prevensi jenis yang disebut sebagai prevensi tersier.
Sasaran dalam prevensi tersier ini adalah kelompok masyarakat yang mengalami gangguan yang bersifat jangka panjang atau orang yang telah mangalami gangguan mental yang berakibat penurunan kapasitasnya dalam kaitannya dengan kerja,hubungan sosial,maupun personalnya.
Gangguan mental yang bersifat jangka panjangnya skizofrenia. Jika penderita skizofrenia tidak memperoleh intervensi yang dapat memulihkan pada pola kehidupan sosial secara wajar, maka sulit untuk dapat bersosialisasi  dengan lingkungan sosialnya sebagaimana normalnya. Karena itu, kelompok masyarakat yang mengalami gangguan mental perlu memperoleh prevensi tersier.
Prevensi tersier ini memiliki pengertian yang sama dengan rehabilitasi. Namun penekanan kedua hal ini berbeda. Menurut caplan (1963), rehabilitasi lebih bersifat individual dan mengacu pada pelayanan medis. Sementara prevensi tersier lebih menekankan pada aspek komunitas, sasarannya adalah masyarakat dan mencakup perencanaan masyarakat dan logistik. Tentunya dalam prevensi tersier merupakan intervensi yang anti-hospitalisasi.
Aspek
Kesehatan mental masyarakat
Pelayanan klinis tradisional
1.      Lokasi  intervensi

2.      Tingkat intervensi



3.      Bentuk pelayanan

4.      Cara pelayanan



5.      Strategi




6.      Perencanaan

7.      Personal


8.      Asumsi penyebab


9.      Pusat pengendalian


Di masyarakat

Menekan pada keseluruhan masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu

Menekankan pada prevensi

Menekankan pelayanan tidak langsung melalui konsultasi dan pendidikan

Mencakup pada populasi dalam jumlah besar ( mencakup: psikoterapi singkat dan intervensi klisis)

Perencanaan yang rasional

Profesional kesehatan mental dan tenaga lain

Lingkungan menyebabkan gangguan mental

Saling bertanggungjawab profesional dan masyarakat
Di lembaga kesehatan mental

Menekankan pada klien secara individual


Menekankan pada terapi

Menekankan pelayanan klinis secara langsung kepada klien

Menekankan pada psikoterapi



Tanpa direncanakan

Profesional kesehatan mental tradisional ( mis. Psikiater)

Profesional kesehatan mental tradisional (mis. Psikiater)

Profesional mengendalikan pelayanan

            Sebagaimana bentuk anti-hospitalisasi jangka panjang (long-term hospitalization), dalam prevensi tersier harus diupayakan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran prevensi ini belajar meninggalkan peran kesakitannya, dan secara bertahap belajar berperan sebagai pihak yang menjalankan tugas dan kewajiban sebagaimana orang yang sehat. Untuk ini, pihak yang terlibat dalam prevensi tersier mengupayakan agar “ pasien “  keluar dari rumah sakit atau institusi apapun yang membatasi sosialisasinya.
            Memasaukkan orang-orang yang mengalami gangguan mental ke suatu institusi yang terisolasi dari masyarakat luas, bertentangan dengan prinsip prevensi tersier ini. Justru sebaliknya para pasien atau penderita gangguan itu harus disosialisasikan di masyarakat luas untuk belajar berperan secara sehat.
            Prevensi tersier ini diberikan kepada orang yang sakit dan terjadi penurunan kemampuan atau fungsi sosial dan personal jika penanganan kesehatan mental dilakukan hanya dengan prevensi tersier ini. Adalah lebih efisien jika prevensi itu dilakukan sebelum penderita mengalami penurunan kemampuan itu. Karena itu ada alternatif yang lebih baik untuk melakukan pencegahan, yaitu dengan prevensi sekunder.

0 comments: