bajra sandi

9:10 PM Edit This 1 Comment »

Kalian pasti tidak asing kendengarkan kata Monumen Perjuangan Rakyat Bali bukan? Monument ini oleh masyarakat sekitar sering disebut dengan BAJRA SANDI.
Disebut demikian karena bangunan ini pernah tidak mempunyai nama, dan bentuknya seperti bajra sehingga disebut BAJRA SANDI. Monument ini terletak di jalan raya Puputan Denpasar atau Niti Mandala Denpasar. Letak ini sangat srategis karena berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain dan berada di tengh-tengahnya.di sana kami dipandu oleh seorang narasumber yang bernama I Ketut Nerya. Beliau merupakan anggota dari UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas). Keterangan-kerterangan yang dapat kami kumpulkan diantaranya:

 Penggagas: Prof.Dr. Ida Bagus Mantra (almarhum)
Beliau adalah mantan gubernur daerah Bali.
 Ide pendirian: dapat dijadikan land marknya daerah Bali
 Mulai berdiri: tahun 1988
 Biaya pendirian: 14,9 milyar
 Peletakan batu pertama: Agustus 1988

Untuk mendisain bangunan ini dilakukan sayembara yang dimenangkan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Udayana, yang bernama Ida Bagus Yadnya. Tapi rancangan dan gambarannya disempurnakan lagi. Rancangan arsitektur ini menggunakan arsitektur campuran yaitu:
 Tradisional
Menggunakan sumber : - Lontar Kosala Kosali
- Lontar Adi Purwa
 Modern
Dalam pembangunannya menggunakan: - Tembok
- Beton
- Besi
- Batu dari letusan
Gunung Agung


Dalam pembangunannya, monument ii menggunakan konsep:
o Tri Mandala: - Utama Mandala
Yaitu berupa tempat suci atau Padmasana.
- Madya Mandala
Yaitu berupa kebun atau taman
- Nista Mandala
Yaitu berupa cemer atau Lapangan Puputan Margarana
o Tri Angga: - Utama atau kepala
Tidak berisi apapun atau kosong yang merupakan simbul keabadian.
- Madya atau badan
Terdapat pajangan diorama
- Nista atau kaki
Terdapat taman-taman
Pembangunan monument ini juga mengambil nilai filosofis, yaitu pemutara Gunung Maandara Giri oleh para dewa dan raksasa yang bekerja sama guna memperoleh Tirta Ametha.

Perkiraan selesainya monument ini adalah sekitar 5 sampai 6 tahun, namun karena terhambat dana, maka fisik dari monument ini selesai dibangun tahun 2001 dan pada tahun 2002 diadakan pengisian diorama dan pengelolaan taman-taman serta lapangan. Jika diukur secara keseluruhan maka:- luas monument: 70 X 70 meter
- luas lapangan: 13,8 ha

 Diresmikan : 14 Juni 2003;bertepatan dengan Pesta Kesenian Daerah Bali ke 25
 Oleh : Megawati Soekarno Putri
Yang waktu itu menjabat sebagai Presiden Republik
Indonesia
 Anak tangga kori agung :17 buah
 Tiang penyangga: 8 buah
 Tinggi : 45 meter

Dapat disimpulkan bahwa monument ini memiliki nilai patriotisme yaitu mengenang hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitui 17 Agustus 1945.Dalam gedung ini terdapat 3 lantai yaitu:


 Lantai bawah:
Dalam lantai bawah terdiri dari berberapa ruang:
1. Ruang informasi
2. Ruang administarasi
3. Ruang pameran
4. Ruang perputakaan
5. Ruang souvenir
6. Ruang rapat
7. Toilet
 Lantai tengah:
Merupakan tempat dipajangnya Diorama Perjuangan Rakyat Bali dari masa kemasa yaitu mulai dari Bali masa prasejarah, Bali masa Bali kuno, Bali masa setelah penguasa Majapahit, hingga Bali pada masa-masa perjuangan yang jumlahnya 33 unit. Diorama-diorama itu berjumlah 33 karena angka 33 adalah angka keseimbangan urip-urip jumlah dari penjuru mata angina.
Diorama merupakan miniatur dari suatu kegiatan atau kejadian. Untuk dapat mengetahui alur ceritanya maka kita diharapkan berputar 2 kali searah jarum jam untuk memutari lingkaran luar dan lingkaran dalam.
 Lingkaran luar: 1 sampai 20 Diorama
Diorama-Diorama tersebut menggambarkan:
• Diorama 1
Bali pada masa berburu dan mengumpulkan makanan (3000 SM)
• Diorama 2
Bali pada masa perundagian (2000 SM)
• Diorama 3
Stupika dan Prasasti Sukawana (778 M)
• Diorama 4
Rsi Markandeya (abad ke-8 M)
• Diorama 5
Rsi Kesari Warmadewa (914 M)
• Diorama 6
Gunapriyadharmapatni dan suaminya Dharmadayana Warmadewa (989-1011)
• Diorama 7
Konsep Kahyangan Tiga dari Empu Puturan (abad ke-11 M)
• Diorama 8
Kehidupan Banjar (abad ke-11 M)
• Diorama 9
Sistem Subak (abad ke-11 M)
• Diorama 10
Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Tahun 1338 M)
• Diorama 11
Penobatan Sri Kresna Kepakisan (1347-1350)
• Diorama 12
Pembangunan Pura Dasar Gelgel (abad ke-14)
• Diorama 13
Dalem Waturenggong (1460-1550 M)
• Diorama 14
Dang Hyang Nirartha (1489 M)
• Diorama 15
Masa kejayaan kerajaan-krajaan di Bali (abad ke-17 sampai 19)
• Diorama 16
Patih Jelantik merobek surat Gubernur Jendral (1846)
• Diorama 17
Perang Jagaraga (1848-1849)
• Diorama 18
Patih Kusamba (1849)
• Diorama 19
Perlawanan Rakyat Banjar (1868)
• Diorama 20
Puputan Badung (1906)

 Lingkaran Dalam: 21 samapai 33 Diorama
Diorama-Diorama tersebut menggambarkan:
• Diorama 21
Persiapan Sagung Wah melawan Belanda (1906)
• Diorama 22
Puputan Klungkung (1908)
• Diorama 23
Bangkitnya organisasi pemuda (1923-1928)
• Diorama 24
Bali dibawah Fasisme Jepang (1942-1945)
• Diorama 25
Menyebarluaskan berita proklamasi (1945)
• Diorama 26
Pusat komando pemuda Republik Indonesia (September 1945)
• Diorama 27
Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng (27 Oktober 1945)
• Diorama 28
Pertempuran Laut di Selat Bali (1946)
• Diorama 29
Serangan terhadap Tangsi NICA (1946)
• Diorama 30
Pembentukan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil (1946)
• Diorama 31
Pertempuran Tanah Aron (1946)
• Diorama 32
Pertempuran Marga (1946)
• Diorama 33
Bali dalam mengisi kemerdekaan (1950-1975)

 Lantai atas
Ruang peninjauan , tempat merenung sambil menikmati suasana keindahan di kejauhan sekeliling monument.

Tujuan didirikannya monument ini adalah untuk melestarikan nilai-nilai sejarah, rakyat bali dari masa ke masa seperti nilai: - patriotisme
- rela berkorban
- cinta tanah air
- perdamaian
- persatuan
- tetap menjaga persatuan dan kesatuan
Harapan :
 Disimak, dijiwai, dimaknai apa isi monument ini.
 Menceritakan kepada masyarakat tentang isi Monument Perjuangan Rakyat Bali ini.
 Tidak berkunjung ke tempat ini untuk pertama dan terakhir kalinya.
 Dapat menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan.





Musiam bali
Musium Bali adalah suatu lembaga tetap yang bertugas mengumpulkan, merawat, dan memamerkan benda-benda budaya yang bertujuan untuk pendidikan dan rekreasi. Musium ini berdiri karena adanya Puputan Badung tahun 1906 sehingga asisten Bali Selatan yaitu Mr. W.F.Jackroon. Memberikan gagasan untuk mendirikan museum. Ia kemudian mengadakan perjanjian-perjanjian dengan raja-raja Bali. Dan akhirnya museum ini diresmikan tanggal 8 Desember 1932. Musim ini pernah 3 kali berganti pengelola yaitu:
 1932 dikelola oleh Yayasan Bali Museum
 1965 dikelola oleh Museum Negeri Provinsi Bali
 2000 dikelola oleh UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas) Museum Bali

 Sumber dana pembangunan: Pemda Bali
 Luas bangunan: 2600 meter persegi
 Luas keseluruhan: 6000 meter persegi

Bangunan-bangunan di museum ini diberi nama sesuai dengan sumbangan-sumbangan dari daerahnya masing-masing yaitu:
 Gedung Tabanan:
Peralatan tari (Topeng, wayang) dan tabuh yang disakralkan
 Gedung Karangasem:
Peralatan upacara Panca Yadnya
 Gedung Buleleng:
Bermacam-macam tekstil serta cara pembuatannya dari yang sederhana sampai yang rumit. Tekstil ini disumbangkan tahun 1932. Gedung Buleleng ini berbentuk menyerupai Meru (Pagoda) yang lazim terdapat di Pura dengan gaya arsitektur Bali Utara dan telah disesuaikan dengan kebutuhan museum. Contoh-contoh tekstil yang terdapat disini adalah:
 Kain Prada: -Ulon Prada
-Ider-Ider Prada
 Kain Songket: -Saput Songket
 Kain Gringsing: -Saput Gringsing motif Lubeng
-Saput Gringsing motif Cempaka
-Saput Gringsing motof Pepare
-Saput Gringsing motif Wayang
 Kain Cepuk
 Alat Tenun Tradisional
 Alat Pemintal Benang
 Alat Pemispisan
 Kain Endek: -Saput Endek
-Kamben Endek
 Kain Poleng: -Saput Poleng
 Kain Polos: -Cerik Langah


 Gedung Timur Atas:
Terdapat lukisan abad 21 M dari gaya tradisional, klasik hingga gaya modern yaitu:
 Lukisan Gaya Klasik: - Cerita Men Brayut
- Wayang Gambuh
- Sang Hyang Siwa
- Ramayana
- Darmawangsa
- Arjuna Bertapa
 Seni Patung Gaya Klasik: - Singa Bersayap
- Garuda Wisnu
- Sugriwa
- Rangda
- Rsi
- Krisna
- Sahadewa
- Nakula
 Lukisan gaya Tradisional: - Tari Kecak
- Pengantin
- Ke pasar
- Ngerupuk
- Sabungan Ayam
- Selingkuh
- Ratu Gede Mecaling
- Bekerja Di Sawah
- Kesibukan Di Kampung
- Berselancar
- Kupu-kupu
- Rumah tangga
- Pohon Filsafat
- Pasar Tradisinal
 Lukisan Yang Artistik: - Suasana kampung
- Tari Barong
- Pemandangan Sawah
 Seni Patung Gaya Tradisional: - Kalarau
- Kijang
- Ayam Aduan
- Kera
-Domba Berkelahi Dengan Anjing
 Seni Lukis Gaya Modern: - Candi Kurung
- Vas Bunga
- Upacara Odalan
- Cili
- Tari Baris

 Gaya Khusus: - Rangda
- Mahkluk Gaib
- Kala Sungsang
- Telus Kaswari Berukir
- Gading Gajah Berukir
- Dewi Saraswati
 Gedung Timur Bawah
Tata cara kehidupan masyarakat zaman prasejarah dan sejarah. Didalam gedung timur bawah ini juga dijelaskan bahwa Bali dibedakan menjadi 3 zaman yaitu:
 Zaman Bali Kuno
 Zaman Bali Pertengahan
 Zaman Bali Baru
Serta empat masa yaitu:
 Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
 Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
 Masa bercocok tanam
 Masa perundagian
Digedung ini juga terdapat benda-benda sejarah seperti:
 Senjata-senjata tradisional
 Foto-foto zaman dulu
 Macam-macam stupa
 Gelang
 Manik-manik yang digunakan perhiasan zaman dulu
 Arca pancuran
 Maket Candi Perambanan dan Borobudur

Pembangunan museum ini merupakan perpaduan antara:
 Bangunan Pura: Atapnya terbuat dari ijuk
 Bangunan Puri: - terdapat Bale Bengong untuk tempat mengawasi keadaan diluar istana
- terdapat Bale Kulkul untuk memanggil warga masyarakat
- terdapat Beji sebagai tempat pemandian

Gedung ini telah melakukan renovasi secara bertahap setiap tahunnya, tanpa meninggalkan unsur kebudayaan daerah, yaitu daerah bali yang indah dan penuh dengan kebudayaan tradisional yang perlu dilestarikan.
























1 comments:

Willy said...

Thank you bro,aku bisa melengkapi tugas KTI ku dueh..kalau bisa,mampir ke willyprasetyawan.blogspot.com ya,kalau ada waktu sih.oce.thanks sekali lagi.